Kangen Menulis.......

Pasang surutnya kehidupan, kadang membuat suasana hati kita berubah-ubah. Yang namanya perempuan ( apalagi seperti saya ), seringkali menggunakan media menulis sebagai ajang curhat dengan apa yang dirasanya. Apalagi sewaktu masih gadis dulu. Seingat saya ada beberapa diary yang sempat saya miliki. Berbeda dengan sekarang, di tengah 'padatnya' aktifitas sebagai seorang ibu rumah tangga, yang tugas dan jam kerjanya 24hour/day alias fulltime, maka 'menulis' menjadi aktifitas yang sangat 'langka' .

Bukan berarti kita tidak memiliki 'sesuatu' yang ingin kita curhat-kan (baca: masalah), tapi lebih karena efektifitas waktu dan cara penyelesaian masalah, yang jadi membuat kita merasa 'tidak perlu' untuk dituliskan. Apalagi memang masalah yang muncul umumnya berkaitan dengan aktifitas sehari-hari, mulai dari urusan anak-anak, dapur,sekolah, komunikasi dengan pasangan kita dll.

Terkadang,...ingin juga menuliskan beberapa hasil kajian yang pernah diberikan/didapatkan kepada/dengan orang-orang yang berinteraksi dengan saya dalam dakwah ini,...namun sekali lagi,..."WAKTU" untuk menulis itu menjadi amat mahal harganya. Apalagi fasilitas utnuk menulis yang ada di rumah adalah milik umum, maksudnya milik bersama, yang artinya: waktu saya untuk menulis adalah ketika anak-anak sudah tidur atau ketika mereka sekolah, yang dalam waktu yang bersamaan saya juga ingin istirahat atau sedang sibuk mengerjakan urusan 'prentilan' rumah tangga.

Bersyukur saya memiliki suami yang pengertian, karena ternyata istrinya yang dulu awalnya 'paranoid' dengan komputer (karena sering kesetrum dan nilainya jelek untuk pelajaran komputer ketika SMP), membiarkan saya di suatu waktu tertentu untuk hanya ber-dua-an dengan laptop pribadinya ( alias numpang )...he he...untuk 'mencurahkan' isi hatinya dengan cara menulis. Karena dia tahu,..aslinya saya senang menulis.

Awalnya saya hanya memilik file pribadi di komputer, yang isinya tentang kumpulan puisi, aneka resep masakan, atau sekedar catatan-catatan, namun beriring dengan adanya fasilitas internet di rumah, kegiatan menulis saya menjadi melebar dan meluas. Maksudnya jadi ikutan nge-blog, punya account di situs jejaring sosial de el el. Termasuk juga punya acc di MP ( ini awal saya nge-bolg sebelum saya punya acc di blog lain...:P )

"Sungguh beruntung saya",...karena tidak semua istri bisa memiliki fasilitas dan kesempatan seperti saya, jadi ingat beberapa waktu yang lalu ketika salah seorang teman akrab saya yang tidak memiliki email, karena suatu waktu saya perlu mengirimkan file ke 'beliau' dan pada waktu itu saya menitipkannya ke email suaminya, tak berapa lama,...dia mengirimkan sms yang isinya "Intan,..besok2 lagi jgn kirim email melalui suami saya yah,...habis saya dimarahinya, karena telah membuat dia repot (karena menerima email itu )..".Padahal bolak-balik teman akrab saya itu minta diajarkan cara membuat email dan cara mengetik di komputer dengan suaminya. Tapi tak pernah digubrisnya.

Beberapakali, teman akrab saya itu 'berpanas-panas' ke rumah saya untuk numpang mengetik bahan ceramah/kultum untuk ibu-ibu majlis taklim, padahal di rumahnya ada seperangkat alat komputer komplet dengan akses internet. Mungkin agak aneh yah cerita saya, tapi memang ini benar-benar terjadi. Dan mungkin juga pernah dialami oleh ibu-ibu yang lain, yang oleh suaminya dianggap 'tidak mampu'....( jadi sebel deh...)

Dilain waktu, ada juga teman yang lain yang ingin menyelesaikan tugas kuliahnya, karena kompie dirumahnya sedang rusak maka ia ikutan 'menumpang' mengetik di rumah. Selama ia mengetik di rumah, beberapa kali saya dengar suaminya menelepon dan memintanya untuk segera pulang, hanya karena salah satu anaknya tidak mau makan kalo tidak dengan ibunya ( kata suaminya) ,...Akhirnya karena kemampuan mengetiknya tidak pernah diasah di rumah, butuh waktu yang lama sekali untuk menyelesaikan tugas yang hanya satu lembar kertas hvs saja ia tulis. Ujung-ujungnya dia mendiktekan,..saya yang mengetikan...

Padahal,..sekarang bukan jamannya wanita jadi anti tekhnologi,...gaptek or apalah istilah yang sering dilekatkan.

Apalagi tuntutan anak-anak kita yang sudah bersekolah, sangat tinggi untuk lebih sering berinteraksi dengan tekhnologi ini ( komputer, red). Mulai dari mengumpulkan tugas, membuat tulisan, belajar, bermain dll.

Saya hanya ingin menghimbau kepada para suami yang sholih untuk "Cerdas secara bersamaan dengan pasangannya", Jangan tinggalkan istri kita jauh dibelakang,..sementara kita lihai dan mahir dalam tekhnologi ini. Jangan biarkan istri kita "manja" dengan kebiasaan mengetikan tugas kultum atau tugas-tugas yang lain ( bahkan ada lho yang sampai membuatkan skripsinya ).Padahal ilmu itu bisa bermanfaat suatu hari kelak. Tidak boleh lagi ada percakapan: " Pak,..bagaimana cara menulis judul tulisan biar lebih besar dari tulisan dibawahnya??....si suami menjawab:....belajar sendiri dong,..begitu aja ngga bisa.."

he he he.....
maaf yah kalo ada yang kurang berkenan
Peace..:D

Komentar

Postingan Populer